Rabu, 03 Juli 2013

STRATEGI DASAR PEMBELAJARAN

STRATEGI DASAR PEMBELAJARAN

Konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-hal: (1) menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pebelajar; (2) menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar; dan (3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

SASARAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Dalam mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi, E. Mulyasa (2003) mengetengahkan lima strategi pembelajaran yang dianggap sesuai dengan tuntutan Kurikukum Berbasis Kompetensi.
1.    Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
2.    Bermain Peran (Role Playing)
3.    Pembelajaran Partisipatif (Participative Teaching and Learning)
4.    Belajar Tuntas (Mastery Learning)
5.    Pembelajaran Inkuiri
PEMBELAJARAN SEBAGAI  SATU SISTEM

A.    Pengertian Sistem
Sistem berasal bari bahasa Yunani systema, yang berarti sehimpunan bagan atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan . Istilah sistem adalah suatu konsep yang abstrak.
Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekadar acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (produk).

B.    Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha.
C.     Pengertian Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976), merumuskan bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha untuk membimbing para warga Negara Indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar.
D.    Pendidikan Nasional Sebagai Suatu Sistem
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
HAKIKAT PROSES BELAJAR MENGAJAR

Dalam seluruh proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantun kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara professional.
ENTERING BEHAVIOR DAN POLA BELAJAR SISWA

A.    Entering Behavior Siswa
Hasil akhir dari proses pembelajaran terlihat dalam perubahan perilaku, baik; cara material-subtansial, struktural-fungsional, maupun secara behavioral. Masalahnya adalah apakah tingkat prestasi yang dicapai siswa benar-benar merupakan hasil proses pembelajaran yang dilakukan.
Menurut Abin Syamsuddin, entering behavior akan dapat diidentifikasi dengan cara:
1. Secara tradisional seorang Guru dapat memulai dengan pertanyaan mengenai bahan yang pernah diberikan kepada siswa sebelumnya.
2. Secara inovatif seorang Guru dapat mengembangkan instrument evaluasi dan mengadakan pre-test sebelum mereka mulai mengikuti kegiatan belajar-mengajar.
B.    POLA-POLA BELAJAR PESERTA DIDIK
Gagne mengkategorikan pola-pola belajar siswa ke dalam delapan tipe sebagai berikut :
1.    Signal learning (belajar isyarat).
2.    Stimulus-Respon learning.
3.    Chaining (mempertautkan).
4.    Verbal Associaon.
5.    Discrimination learning atau belajar mengadakan pembeda.
6.    Concept learning atau belajar pengertian.
7.    Rule learning, atau belajar membuat generalisasi, hukum, dan kaidah.
8.    Problem Solving yakni belajar memecahkan masalah.
MENENTUKAN /MEMILI BELAJAR MENGAJAR SEBAGAI SISTEM
A.    Guru dan belajar – Mengajar
Guru dewasa ini berkembang sesuai dengan fungsinya, membina untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, peningkatan mutu tenaga-tenaga pengajar untuk membina tenaga-tenaga guru yang profesional adalah unsur yang penting bagi pembaruan dunia pendidikan.
1.    Guru sebagai pengajar
2.    Guru sebagai pembimbing

B.    Karaker guru berpengaruh terhadap masa depan siswa
Setiap anak didik telah banyak mengenal banyak guru dalam hidupnya, ada guru yang pintar dan ada guru yang baik. Sekali lagi bahwa guru yang berkesan bagi mereka adalah guru yang menghadirkan hati atau emosinya saat melaksanakan PBM. Guru yang cerdas atau pintar namun memiliki pribadi yang kaku, mungkin juga kasar, kurang bisa bersimpati, pasti tidak banyak memberi pengaruh kepada anak didik.

C.    Guru yang professional
Guru yang profesional perlu melakukan pembelajaran di kelas secara efektif. Kemudian, bagaimana ciri-ciri guru yang efektif ?
Menurut Gary A. Davis dan Margaret A. Thomas, paling tidak ada empat kelompok besar ciri-ciri guru yang efektif.
1.    Memiliki kemampuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas
2.    Kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen pembelajaran,
3.    Memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement),
4.    Memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri,

D.    Pola Progresif dalam Belajar Mengajar
Pada pola progresif makna belajar diartikan sebagai pembangunan gagasan/pengetahuan oleh peserta didik sendiri selain peningkatan keterampilan dan pengembangan sikap positif. Guru belum dikatakan mengajar kalau peserta didik belum belajar. Artinya, guru baru mengajar kalau konsep materi yang disajikan dapat menjadi bagian dari ‘struktur kognitif’ peserta didik.
E.    JENIS-JENIS BELAJAR
Berdasarkan tujuan dan hasil, jenis-jenis belajar terdiri dari:
1.    Belajar Abstrak (Abstract Learning)
2.    Belajar Keterampilan (Skill Learning)
3.    Belajar Sosial (Social Learning)
4.    Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving)
5.    Belajar Rasional (Rational Learning)
6.    Belajar Kebiasaan (Habitual Learning)
7.    Belajar Apresiasi (Apreciation Learning)
8.    Belajar Pengetahuan (Study)

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
1.    Taksonomi Variable Pembelajaran
2.    Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
3.    Strategi Penyampaian Pembelajaran
4.    Strategi Pengelolaan Pembelajaran
5.    Penerapan Strategi Pembelajaran
6.    Faktor Penunjang Keberhasilan Pembelajaran
STRATEGI PENGORGANISASIAN DAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
1. Teori Elaborasi
2. Strategi Pengelolaan Motivasional
C.    STRATEGI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH
1.    Taksonomi Pemecahan Masalah
2.    Strategi Pemecahan Masalah Solso Dan Wankat
3.    Strategi Pemecahan Masalah Sistematis
4.    Strategi Pembelajaran Inkuiri Biologi
5.    Strategi Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial
6.    Strategi Latihan Inkuiri
7.    Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
8.    Strategi Pemecahan Masalah IDEAL
9.    Strategi Belajar Berbasis Masalah
TEHNIK PENGAJARAN SIMULASI, UNIT TEACHING DAN MICRO TEACHING
1. Metode simulasi
simulasi adalah cara yang dilakukan oleh seorang guru atau instruktur dalam menyampaikan materi dengan cara menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
2.    Metode unit teaching
Metode unit teaching adalah  suatu  cara  pembelajaran  dimana  siswa  dan guru mengarahkan  segala kegiatannya pada pemecahan  suatu masalah  yang dipelajari melalui berbagai  segi yang berhubungan,  sehingga pemecahannya secara  keseluruhan dan  bermakna.
3.    Metode micro teaching
Kesimpulannya,metode micro teaching adalah suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah tertentu, bentuk pengajaran di sederhanakan, guru hanya memfokuskan diri hanya pada beberapa aspek, pengajaran berlangsung dalam bentuk sesungguhnya, hanya saja diselenggarakan dalam bentuk mikro.

METODE DEMONSTRASI DAN METODE EKSPERIMEN
Metode Demonstrasi
Dengan demonstrasi sebagai metode mengajar dimaksudkan bahwa seorang guru, orang luar yang sengaja rninta, atau siswa sekalipun memperlihatkan pada seluruh kelas suatu proses, misalnya bagaimana cara bekerjanya sebuah alat pencuci pakaian yang otomatis.

Metode Eksperimen
Metode Eksperimen menurut Al-farisi (2005:2) adalah metode yang bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan dalam prosedur kerjanya berpegang pada prinsip metode ilmiah.
TEHNIK PEMBELAJARAN  SOSIAL DRAMA
a.    Pengertian Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya.
b.    Peranan Sosiodrama
Ada beberapa peranan sosiodrama (Husniah:2011). Berikut merupakan deskripsi mengenai peranan sosiodrama:
a)    menanamkan jiwa demokratis dan memupuk partisipasi kolektif dalam pengambilan keputusan.
b)    Membekali siswa tentang kecakapan hidup di Masyarakat.
c)    Meningkatkan rasa percaya diri pada siswa dan memupuk keterampilan berbicara di hadapan umum.
d)    Mempertinggi perhatian siswa terhadap esensi dan materi pembelajaran
e)    siswa tidak saja mengerti persoalan sosial psikologis,tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesamamanusia,
f)    Siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain.

c.     Implikasi  pada Pembelajaran Sosiodrama
Fasilitator merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran dengan model  sosiodrama. Guru dalam pembelajaran ini bisa bertindak sebagai aktor, sutradara atau penonton. Peranan Fasilitator dalam pembelajaran ini menyampaikan sebuah prolog memperkenalkan topik yang disesuaikan dengan audiens yang spesifik. kemudian memperkenalkan para aktor dan memberikan gambaran dari TKP.
Metode Tanya Jawab

 Metode tanya jawab menurut para ahli - Pengertian metode tanya jawab pembelajaran - kelebihan metode tanya jawab - langkah langkah metode tanya jawab. Silahkan sahabat baca kelebihan dan kekurangan metode tanya jawab dibawah ini
Kelebihan dan kelemahan metode tanya jawab
1.    Suasana kelas lebih hidup karena murid-murid berpikir aktif.
2.    Sangat positif untuk melatih anak untuk berani mengemukakan pendapat secara lisan dan teratur.
3.    Murid yang biasanya malas memperhatikan menjadi lebih hati-hati dan sungguh-sungguh mengikuti pelajaran.
4.    Walaupun pelajaran berjalan agak lambat tetapi guru dapat melakukan kontrol terhadap pemahaman murid.


Sedangkan kelemahan metode tanya jawab terdapat apabila
1.    Terjadi perbedaan pendapat/jawaban maka akan terjadi perdebatan sengit sehingga mamakan waktu banyak untuk menyelesaikan, terkadang murid mengalahkan pendapat guru.
2.    Kemungkinan timbul penyimpangan dari pokok persoalan.
3.    Memakan waktu yang lama untuk merangkum bahan pelajaran.
4.    Metode Resitasi
Metode Ceramah -
Dalam metode ceramah ( lecture method) adalah sebuah cara Melaksanakan pengajaran yang dilakukan oleh guru secara monolog dan hubungan satu arah (one way communication), metode ini dipandang paling efektif dala mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya faha siswa.
Langkah-langkah penerapan metode ceramah
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a.    Langkah Persiapan.
b.    Langkah Penyajian
c.    Langkah Generalisasi
d.    Langkah Aplikasi Penggunan
Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode Ceramah
Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah adalah:
1.    Suasana kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif.
2.    Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu    yang cukup singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersama.
3.    Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak.
4.    Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.
Kekurangan Metode Ceramah
1.    Interaksi cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)
2.    Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah.
3.    Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru.
4.    Siswa kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah berisi ceramah-ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah verbalisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar